Jumat, 01 Februari 2013

Super Supreme Pizza


Minggu lalu pak suami request dibikinin pizza. Dalam hati "Aduh, jadi gak ya?" 
Sebelumnya sudah 2x gagal bikin pizza yang sempurna. Sempurna dalam arti memuaskan lahir batin hahaha. Lahir rasanya, batin penampakannya. Pertama kali bikin pizza mungkin setaun lalu, minta resep mertua, yang kata misua pizza mamanya enak banget. Mama mertua memang bakul kue, pastilah dari kecil misua sudah terbiasa jajanan sehat&enak dirumahnya. Sedangkan aku? Anak jalanan yang hobi kedua ortunya njajan diluar, boro-boro diajarin bikin kue, masuk dapur aja bisa diitung jari. Hadeeuuhh! Sesat emang hihihihi.
Pas dikasih resep, ga make nanya, langsung dong praktek. Dan taraaaaaaaa... Pizza nya tembem!! Yak tembem banget! Ga kebayang kalo 1 resep itu bisa untuk 2-3 loyang, dan aku jadikan cuma 1 loyang, alhasil mekar semekar-mekarnya. Ngakak berdua ma suami. Udahlah pengalaman pertama buat pelajaran. Dan baiknya suamiku, dia mau makan pizza nya disaat istrinya ngeliat aja udah gamau hahahaha.
Yang kedua, nyoba nyari resep lain dari internet. Sok pinter dong, cari resep pizza hut, dengan harapan bisa sama, atau minimal mendekati. Ulen mengulen dimulai, gatau cara nguleni yang baik dan benar gimana, pokoknya diulet-ulet terus adonannya. Kali itu bikin setengah resep, biar ga tembem lagi. Dan hasilnya lebih baik dari yang pertama, tebal sudah pas, rasa topping enak, tapiiiiii kok keras pas udah dingin??? Huhuhuhu..


Untuk ketiga kalinya, suami request pizza lagi. Masih penasaran. Dia mau pizza tipis yang kayak di Pizza Hut jadi crunchy bukan tebal kayak tekstur roti. Searching resep, nemu di blognya mbak Ricke. Pizza crust, kalo beliau bilang. Jujur aja masih deg-degan kalo bikin adonan yang pake nguleni, gatau salahnya dimana tapi ga pernah bisa kalis elastis. Kalis elastis itu kalo adonan ditarik panjang gak putus tapi melar aja. Nguleni setengah jam belum kalis, 45 menit belum kalis, sejam belum kalis juga?? OMG! Tangan udah merah, capek! Hiks. Nekat ajalah langsung diproofing. Jadi atau gak urusan belakangan. 
Udah nyiapin topping, saos pelapis, dan bahan lainnya. Suamiku loh yang nyiapin semua. Motong-motong, masak saos, yah walopun tetep harus dikomandoin hihihi. Sejam proofing, dicek, alhamdulilah ngembang adonannya. Langsung taruh di loyang pizza, bentuk bulat&tebal bagian pinggirnya. Isi topping, oven. Di resep waktu pengovenan 15'. Tapi adonanku sepertinya kurang kering, pede aja nambah waktu ngoven. Hampir 45' total pengovenan. Pas kluar oven.. Cihuy, cantik&wangi. Pas mau dipotong, ups! Lha kok bunyi klek klek.. Kulitnya keraaass (lagii???) 
Suami udah ga tahan laper, langsung diembat. Katanya enak kok walopun kriuk-kriuk wakakakak. Untungnya yang keras bagian pinggir yang ga kena topping aja, bagian dalam agak empuk, mungkin karena lembab kena topping saosnya. Suami sih suka, enak tipis ga eneg. Yah walopun harusnta ga bonus keras ya hihihihi. Setelah baca-baca ada beberapa kesalahan di pembuatan adonanku. Pertama, nguleni terlalu lama (kalo pizza ternyata ga perlu sampe kalis elastis kayak bikin roti), kedua, sesaat setelah proofing pertama, cetak di loyang, seharusnya diproofing lagi baru kasih topping&dioven (tepok jidat lupa), ketiga, waktu pengovenan tidak boleh terlalu lama, itu membuat kulit terlalu kering akhirnya keras. Nambah ilmu deh. Belum kapok bikinnya, lain kali masih mau nyoba :D
Sebelum bikin pizza, WAJIB baca trik-trik disini
CHEESE MUSHROOM PIZZA
by Ricke Indriani

Pizza crust:
125 gram terigu protein tinggi
50 gram terigu protein sedang
3 gram ragi instant
100 ml air hangat
1/2 sdt gula pasir
1 sdm minyak zaitun (atau vegetable oil lainnya)
sejumput garam

Cara membuat dough:
Campurkan ragi instant, gula pasir dan air hangat. Biarkan sekitar 10 menit hingga terlihat berbusa.
Campurkan tepung terigu, buat lubang di tengahnya. Tuang air ragi di tengah terigu sambil diaduk rata dengan tangan.
Tambahkan minyak zaitun, uleni hingga rata setengah kalis. Masukkan garam. Uleni lagi hingga kalis dan adonan licin.
Bulatkan adonan, tempatkan dalam wadah yg dioles minyak. Tutup dengan plastik wrap atau serbet. Biarkan 45 menit-1 jam hingga mengembang 2x lipat.

Saus:
3 buah tomat, haluskan (blender)
4 sdm saus tomat atau tomat pasta
1 siung bawang putih, cincang halus
1/2 buah bawah bombay, cincang kasar
Jamur merang secukupnya, cincang kasar
Garam, gula pasir, merica bubuk dan pala bubuk secukupnya
Oregano kering, basil kering, rosemary kering secukupnya
Minyak goreng untuk menumis

Cara membuat saus:
Tumis bawang putih dan bawang bombay hingga harum. Masukkan jamur merang cincang, tumis hingga agak layu. Masukkan tomat yg sudah dihaluskan. Masak hingga airnya berkurang. Masukkan saus tomat. Aduk rata. Tambahkan garam, gula pasir, merica bubuk dan pala bubuk. Cicipi. Masukkan oregano, basil dan rosemary. Aduk rata. Dinginkan.

Topping:
Jamur kancing kalengan (champignon)
Jamur enoki segar
1/2 buah bawang bombay iris bentuk cincin
Mozarella cheese, parut kasar
Parmesan cheese parut halus

Penyelesaian:
Panaskan oven 200'C.
Tipiskan dough sampai ketebalan sekitar 0,5 cm. Letakkan di loyang tipis yang sudah dioles minya. Strech dari tengah ke bagian pinggirnya, bentuk sesuai selera.
Beri saus dengan merata. Beri mozarella cheese, tata jamur kancing, jamur enoki dan bawang bombay. Taburi parmesan cheese. Taburi lagi dengan mozarella cheese. Beri taburan sedikit oregano kering.
Panggang 15-20 menit sampai keju meleleh dan terlihat agak meletup-letup. dan pinggiran crust sudah crispy.
Angkat dan sajikan hangat dengan saus sambal/saus tomat botolan sesuai selera.

aku bikin 1/2 resep untuk 1 loyang yang tipis

Tidak ada komentar:

Posting Komentar